Kamis, 07 Februari 2013

KOPI ASIN SUMBER CINTA


Seorang pria bertemu dengan seorang gadis di sebuah  pesta. Si gadis tampil luar biasa cantiknya, sehingga tak heran banyak lelaki yang mencoba mandekatinya.  Pria yang satu ini sebenarnya tampil biasa saja dan tidak ada yang begitu memperhatikan dia, tetapi saat
pesta selesai dia memberanikan diri mengajak sang  gadis untuk sekedar mencari minuman hangat.
Sang gadis agak terkejut. Tetapi karena kesopanan pria itu, sang gadis menerima ajakannya.
Mereka berdua akhirnya duduk di sebuah coffe shop.  Tetapi sang pria agak gugup untuk berkata apa-apa. Suasana hening ini berlangsung cukup lama dan sang gadis merasa tidak nyaman dan berkata, “Kita pulang saja yuk … !?!?!”.
Namun tiba-tiba sang pria meminta sesuatu kepada Pramusaji. “Bisa minta garam untuk kopi saya ?”, katanya dengan suara tiba-tiba dan agak keras.
Semua orang dalam coffe shop itu mendengar dan memandang sang pria dengan wajah keheranan, aneh sekali !! termasuk sang gadis yang terlihat cukup terkejut. Wajah sang pria berubah merah, tetapi tetap saja dia memasukkan garam kedalam kopinya dan meminumnya.
Sang gadis dengan penuh penasaran bertanya, “Kenapa kamu punya hobi seperti ini ?”
Sang pria menjawab, “Ketika saya kecil. Saya tinggal di daerah pantai yang sangat dekat dengan laut. Saya suka bermain di laut dan saya dapat merasakan rasa laut, asin sedikit menggigit, sama seperti kopi asin ini”. Sambungnya lagi, “Dan setiap meminum kopi asin, saya selalu teringat
dengan masa kanak-kanak saya. Saya ingat kampung halaman. Saya sangat rindu kampung
halaman saya. Saya kangen dengan orang tua saya yang masih tingga di sana”
Begitu sang pria mengucapkan kalimat terakhir, tampak matanya mulai berkaca-kaca. Sang gadis sangat tersentuh akan ucapan tulus dari perasaan sang pria di hadapannya itu. Sang gadis berfikir, bila seorang pria dapat bercerita bahwa ia rindu dengan kampung
halamannya, pasti pria itu mencintai keluarganya,  peduli akan keluarganya dan bertanggungjawab terhadap keluarganya.
Kemudian sang gadis berbicara, bercerita tentang  kampung halamannya yang nun jauh disana, masa kecilnya dan keluarganya. Suasana yang tadinya kaku berubah menjadi sebuah perbincangan yang hangat. Menjadi sebuah awal yang indah dalam kehidupan dua insan
manusia itu.
Mereka akhirnya menjalin kasih.
Sang gadis akhirnya menemukan bahwa pria yang ‘dekat’ dengannya ini adalah lelaki yang dapat memenuhi semua permintaannya. Dia sangat perhatian, baik hati, hangat, sangat peduli … betul-betul seorang yang baik. Si gadis hampir saja kehilangan seorang lelaki seperti
itu !! Untung ada kopi asin !!
Kemudian cerita kasih mereka terus berlanjut seperti layaknya cerita cinta yang indah. Akhirnya sang putri menikah dengan sang pangeran pujaan hatinya dan mereka hidup berbahagia. Setiap sang putri membuat kopi untuk sang pangeran, ia selalu membubuhkan garam didalamnya, karena dia tahu bahwa itulah yang sangat disukai oleh pangerannya.
Empatpuluh tahun umur perkawinan mereka, si pria meningal dunia dan meninggalkan sebuah surat yang isinya :
Sayangku yang tercinta, maafkan aku. Maafkan bila seumur hidupku adalah dusta belaka. Hanya sebuah kebohongan yang aku katakan kepadamu …… tentang kopi asin.
Ingatkah dikau waktu kita pertama kali jalan bersama ? Aku sangat gugup waktu itu, sebenarnya aku ingin meminta gula tetapi yang terucap adalah garam. Sulit bagiku untuk merubahnya, karena aku yakin dikau akan merasa bertambah tidak nyaman, jadi aku nekat. Tidak pernah terpikir bahwa saat itulah awal komunikasi kita berdua !
Aku ingin mencoba untuk berkata jujur selama ini, tetapi aku takut melakukannya, karena aku telah berjanji untuk tidak membohongimu untuk apapun juga.
Saat ini aku sekarat, aku tidak takut apa-apa lagi untuk aku katakan padamu sejujurnya, aku tidak suka kopi asin, betul-betul aneh dan rasanya tidak enak. Tapi aku selalu mendapatkan kopi asin seumur hidupku sejak bertemu dikau dan saya tidak pernah sekalipun merasa menyesal untuk segala sesuatu yang telah aku lakukan untukmu. Memilikimu adalah kebahagiaan terbesar dalam seluruh hidupku. Bila aku dapathidup untuk yang kedua kali, aku tetap ingin bertemu dikau
dan memilikimu seumur hidupku, meski aku harus selalu minum kopi asin seterusnya.
Air mata sang putri membuat surat itu menjadi basah.
Kemudian, apabila ada seseorang bertanya kepadanya, apa rasanya minum kopi pakai garam ?
Sang putri dengan yakin akan berkata, “ Rasanya Manis !!!”


KADANG KALA KITA MENGENAL SESEORANG LEBIH BAIK DARI
ORANG LAIN, TETAPI HANYA UNTUK MENYADARI BAHWA
PENDAPAT KITA TENTANG ORANG ITU BUKAN SEPERTI YANG
KITA GAMBARKAN.
Sama seperti kejadian kopi asin itu.

TAMBAHKAN CINTA, KURANGI BENCI. Karena terkadang
garam terasa lebih manis daripada gula.

HIDUP BERKELUARGA ADALAH SEBUAH SENI HIDUP YANG
TERAMAT INDAH. NIKMATILAH DENGAN TANGGUNGJAWAB DAN
RASA SYUKUR. APAPUN KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PASANGAN
KITA.

 

















0 komentar:

Posting Komentar

Harap komentar yang sopan dan jangan gunakan nama Anonymous. Terima kasih.

Kontak Kami

Bila anda tertarikn dengan training kami, silahkan menghubungi kami melalui jalur dibawah atau pesan langsung disamping.

Alamat Kantor:

Jl.Lidah Wetan Gg 2,No 1 A ,Lakarsantri (Surabaya)

Jam Bekerja:

Senin - Sabtu dari jam 07.00 - 16.00 WIB

Nomor Telepon dan email:

081 946 548 000/085 235 012 770 (Wahyudi)

E-mail:

yudi.wah48@yahoo.com (Wahyudi)