Hari-hari gene nggak sedikit remaja ngerubung mal en toko-toko suvenir. Nggak sekadarwindow shopping atau cuci mata, mereka udah megang duit untuk beli kartu cinta, setangkai kembang, en sebatang coklat. Tiga barang itu emang udah lengket banget dengan V-Day dan tanda kasih sayang. Ya iyalah!
Anak-anak umat Islam
udah banyak yang nggak mikir lagi gimana sejarahnya V-Day apalagi soal boleh
nggaknya kita-kita yang muslim ikut terjun ngerayainnya. Pokoknya seru, bisa
berkasih sayang, bisa ekspresikan rasa cinta, dan pastinya dapat something
special dari someone yang dicintai. Huhuy!
Nggak ragu lagi
Udah deh, kita udah
sering banget ngebahas soal sejarah V-Day itu. Banyak banget hal-hal yang
dateng dari luar Islam. Ada campuran mitologi bangsa Yunani dan agama Kristen.
Ada si Cupid, dewa asmara, yang bersayap en terbang ke mana-mana bawa panah
amor (cinta). Si Cupid ini konon ngebidik pria en wanita biar jatuh cinta.
And so on dalam sejarahnya, V-Day juga identik
dengan budaya Nasrani. Yang katanya ada pendeta bernama St. Valentine yang
menikahkan secara diam-diam para pemuda dan pemudi padahal dibawah ancaman
kekaisaran Romawi.
Belum lagi aneka
budaya ekspresi cinta yang macam-macam di hari Valentine. Termasuk yangnekatz ngelakuin
seks pranikah on Valentine. Aduh, biyung!
Jadi, mau apalagi?
Dilihat dari sana en sini V-Day itu nggak bisa dihalalkan. Kelewat banyak yang
haramnya, lho! Mulai dari menyerupai orang kafir, merayakan hari raya mereka,
sampai ekspresi cinta dan kasih sayang yang nggak syar’i. Allah Swt. berfirman:
??????????? ????????? ????????? ????
????????? ???????? ???? ????????? ??????? ?????????? ???????????? ??????
???????????? ??????????
“Hai orang-orang yang
beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi al-Kitab,
niscaya mereka akan mengem-balikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu
beriman.” (QS. Ali Imran [3]:
100)
Malah, denger-denger
banyak rohaniawan Nasrani yang juga melarang umat Kristiani merayakan V-Day.
Nah, kalo yang non-muslim aja ngelarang, masak iya remaja muslim justru
merayakannya. Iya nggak sih?
Bukan sebatang coklat
Guyz, lagian kalo dipikir, sempit banget kalo
cinta itu kudu diekspresikan hanya pada hari tertentu, katakanlah pas V-Day.
Berarti selama 364 hari dalam setahun kemana aja tuh cinta berlari? Bukannya
cinta itu kudu tumbuh dan berkembang setiap hari? Kapan pun, seorang remaja
muslim kan kudu menebar cinta dan kasih sayang pada sesama.
Yup, Islam itu agama
yang ngajak umatnya untuk love and care pada sesama. Sabda
Nabi saw.:“Orang yang berbelas kasih akan dikasihi oleh Allah Yang Maha Pengasih,
maka kasihilah penduduk bumi niscaya engkau akan dikasihi oleh penduduk
langit.” (HR Abu Daud)
Jangan lupa, Allah
Swt. itu kan zat yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Bukan dewa yang haus
darah. Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan sebuah hadits yang indah: “Allah
menciptakan kasih sayang dalam seratus bagian, kemudian menetapkan 99 bagian di
sisi-Nya dan menurunkan satu bagian ke bumi, dari satu bagian inilah semua
makhluk saling mengasihi hingga seekor kuda mengangkat kaki dari anaknya karena
khawatir menginjaknya.”
Tuh, berkat cinta dan
kasih sayang sampai-sampai induk hewan pun nggak meng-injak anaknya.So,
pendek banget kalo cinta cuma diekspresikan dalam sebatang coklat, atau kartu
cinta, apalagi boneka Teddy Bear.
Malah seringkali
terjadi kasih sayang yang nggak pas. Contohnya begini, ada remaja yang bisa
menyatakan cinta pada kekasihnya, tapi nggak pernah bilang sayang sama ortu.
Bisa ngasih coklat pada doinya, tapi nggak pernah ngasih sesuatu yang istimewa
untuk bundanya. Siap anter-jemput kekasih setiap saat (persis tukang ojek),
tapi pasang muka bete kalo disuruh nemenin ibu ke pasar. Dan ada yang mau aja
nyium or dicium pacarnya, tapi males nyium tangan ibu en bapaknya, juga males
nyium sajadah (baca: sholat).
Bro en sis, jangan
berani bilang cinta en kasih sayang sebelum kamu-kamu bener-bener cinta pada
Allah, RasulNya dan ortu. Pasalnya, tiga perkara itu yang kudu dicintai
bener-bener sebelum orang lain. Tentang cinta pada ortu pernah ditanyakan oleh
seseorang pada Rasulullah saw.: “Wahai Rasulullah, siapakah manusia
yang lebih berhak aku layani dengan baik?” Rasulullah saw. menjawab, “Ibumu”
(Rasulullah saw. mengulangnya tiga kali) lalu menjawab “kemudian ayahmu.” (HR
Bukhari)
Nah, kagak pantes
ngaku cinta pada doi tapi ibu sendiri di-bete-in dan dibikin juthek. Kuwalat,
lho!
Juga bukan true
love kalo cinta itu kudu ngelabrak yang diharamkan Allah. Yoi, kagak
pantes kita menomorsekiankan cinta pada Allah Swt., dan menomorsatukan cinta
pada gebetan (pacar). Pasalnya, Allah udah ngasih apa aja buat
kita. Dan cinta Allah pada kita semua adalah sejati, tapi kalo cinta sesama
manusia nggak ada jaminan bakal setia di dunia apalagi di akhirat. Kalimat
hikmah mengungkapkan: “Cintailah kekasihmu sewajarnya karena bisa jadi
kelak ia menjadi musuhmu, dan bencilah musuhmu sewajarnya, karena bisa jadi
kelak ia menjadi kekasihmu.”
En buat kamu-kamu yang
nerima coklat yang katanya tanda kasih sayang, jangan kegeeran. Berarti dirimu
dan cintamu hanya terukur dengan sebatang coklat, atau selembar kartu cinta,
atau mungkin kamu dianggap serupa dengan boneka Teddy Bear (keciaan…!).
Guyz, cinta itu lebih luas dari sebatang coklat,
lebih indah dari selembar kartu Valentine, apalagi disamakan dengan boneka.
Cinta itu kudu dibarengi dengan pengorbanan, dan pengorbanan yang paling utama
adalah tunduk pada perintah Allah dan menjauhi laranganNya. Orang yang berani
tunduk pada Allah Ta’ala berarti dia bakal siap berkasih
sayang dengan sepenuh hati dan pastinya bertanggung jawab.
Tapi orang yang nggak
mau cinta pada Allah Swt., nggak ada jaminan tuh orang bakal bertanggung jawab.
Lha, Allah aja udah dia khianati apalagi kekasihnya? Tul, nggak? Apalagi
sewaktu pacaran udah minta macem-macem; peluk, cium, eh minta hubungan layaknya
suami-istri lagi. Wah, tendang aja kalo ada cowok or cewek yang kayak begitu.
So, jangan blinded by love deh.
Buta karena cinta. Ati-ati en waspada, Bro!
Penjajahan Barat dan
Kapitalisme
Disadari atau tidak,
aneka selebrasi V-Day yang marak pada tanggal 14 Febuari lalu, sebenarnya
adalah produk penjajahan Barat dan Kapitalisme. Barat bukan aja berhasil
ngejajah umat muslim secara politik dan ekonomi, tapi juga secara budaya.
Buktinya, apa yang lagi tren di Barat selalu di-copy en di-paste sama
anak-anak muslim. Termasuk V-Day ini, padahal banyak yang tidak tahu akar
sejarahnya dan juga hukumnya dalam pandangan Islam. Malah, di beberapa kota di
tanah air, mulai disemarakkan juga pesta Halloween oleh kalangan muda.
Efek yang lebih parah
dari penjajahan budaya ini adalah rusaknya moral bahkan akidah umat Islam. Di
kalangan muda, pacaran udah dianggap ?rukun’-nya jadi anak muda. Bukan sekadar
pacaran, tapi aktivitas dalam pacaran yang mendekati zina juga udah dianggap
lumrah. “Namanya juga anak muda,” geto kata mereka.
Kapitalisme Barat juga
menyusupkan penjajahan ekonominya lewat budaya. Para pengusaha diuntungkan
berat lho dengan adanya V-Day. Aneka produk yang terkait dengan V-Day laris
manis; coklat, kartu ucapan, boneka-boneka, sampai hotel-hotel. Jadi sebetulnya
siapa yang diuntungkan? Pastinya para pengusaha.
Hal yang sama juga
terjadi dalam perayaan Natal, di mana banyak rohaniawan Nasrani yang
menyayangkan pudarnya semangat Natal karena dikalahkan dengan komersialisme.
Gimana nggak, berfoto bareng Sinterklas aja kudu bayar! Ternyata dalam V-Day
pun terjadi hal yang sama. Para pengusaha yang berotak kapitalis mengeruk
keuntungan dari perayaan V-Day, termasuk para pengusaha hiburan yang menebarkan
acara-acara “berkasih sayang”, juga para sineas yang bikin aneka film romantis
di hari Valentine. Jadi intinya adalah duit bukan cinta, Bro!
Bro en sis, udah
waktunya deh buka perasaan en pikiran, bahwa ada agenda terselubung yang
berbahaya di balik selebrasi V-Day. Bahwa hari berkasih sayang udah
dimanipulasi sedemikian canggihnya oleh kaum imperialis untuk memperdaya anak-anak
muslim nan lugu (tapi bukan lutung gunung, ya?). Para remaja en
pemuda muslim yang awam dari agamanya, terus dimanjakan dengan
perayaan-perayaan seperti ini.
Bukan sekadar
keyakinan, tapi moralnya juga ikut dibombardir oleh budaya liberal Barat, yakni
pergaulan bebas. Kasih sayang yang sebenarnya karunia Allah dinodai dengan
aktivitas pacaran sampai hubungan bebas yang kebablasan. Di negara-negara
Barat, selebrasi V-Day emang nggak lepas dari seks pranikah. Maka di Inggris,
pekan Valentine dijadikan bagian dari kampanye penggunaan alat kontrasepsi;
kondom. Karena begitu tingginya aktivitas seks pranikah (baca: zina) pada saat
itu. Tapi supaya tetep terkesan romantis, di’bungkus’lah oleh coklat dan
setangkai mawar. Benarlah firman Allah Ta’ala yang udah ditulis sebelumnya di
artikel ini (baca: buka di halaman sebelumnya ya).
So guyz, nyadar dong, bahwa kita tuh udah kelamaan
dijajah oleh musuh-musuh Islam. Benteng kita udah dijebol luar dan dalem.
Saatnya bangkit melawan penjajahan budaya Barat. Ngaji deh yang semangat.
Pelajari Islam dengan seksama, yakini bahwa Islam itu sistem kehidupan yang
benar, ideologi yang keren dan nggak ada yang sekeren Islam. Buktikan kalo ada
yang lain. Sebab, kata Nabi saw.: “Islam itu tinggi dan tak ada yang
setinggi Islam.”
Apa yang dikerjakan oleh banyak orang belum tentu kebenaran.
Karena kebenaran tidak ditampakkan oleh banyaknya pengikut, tapi sumber
kedatangannya. Meski sekarang orang yang menentang V-Day dan memper-juangkan
syariat Islam nggak sebanyak kalangan pro Barat, tapi kebenaran itu ada pada
mereka. Karena kebenaran itu datang dari Allah (al-Quran) dan RasulNya
(as-Sunnah). Kalo nggak percaya pada Allah Swt. dan RasulNya, lalu percaya pada
siapa lagi, dong? Sungguh terlalu!
SALAM DAHSYAT DAN LUAR BIASA!
(WAHYUDISMT)
SALAM DAHSYAT DAN LUAR BIASA!
(WAHYUDISMT)