Kamis, 14 Februari 2013

CINTA itu bukanlah COKLAT 14 FEBRUARI


Hari-hari gene nggak sedikit remaja ngerubung mal en toko-toko suvenir. Nggak sekadarwindow shopping atau cuci mata, mereka udah megang duit untuk beli kartu cinta, setangkai kembang, en sebatang coklat. Tiga barang itu emang udah lengket banget dengan V-Day dan tanda kasih sayang. Ya iyalah!
Anak-anak umat Islam udah banyak yang nggak mikir lagi gimana sejarahnya V-Day apalagi soal boleh nggaknya kita-kita yang muslim ikut terjun ngerayainnya. Pokoknya seru, bisa berkasih sayang, bisa ekspresikan rasa cinta, dan pastinya dapat something special dari someone yang dicintai. Huhuy!
Nggak ragu lagi
Udah deh, kita udah sering banget ngebahas soal sejarah V-Day itu. Banyak banget hal-hal yang dateng dari luar Islam. Ada campuran mitologi bangsa Yunani dan agama Kristen. Ada si Cupid, dewa asmara, yang bersayap en terbang ke mana-mana bawa panah amor (cinta). Si Cupid ini konon ngebidik pria en wanita biar jatuh cinta.
And so on dalam sejarahnya, V-Day juga identik dengan budaya Nasrani. Yang katanya ada pendeta bernama St. Valentine yang menikahkan secara diam-diam para pemuda dan pemudi padahal dibawah ancaman kekaisaran Romawi.
Belum lagi aneka budaya ekspresi cinta yang macam-macam di hari Valentine. Termasuk yangnekatz ngelakuin seks pranikah on Valentine. Aduh, biyung!
Jadi, mau apalagi? Dilihat dari sana en sini V-Day itu nggak bisa dihalalkan. Kelewat banyak yang haramnya, lho! Mulai dari menyerupai orang kafir, merayakan hari raya mereka, sampai ekspresi cinta dan kasih sayang yang nggak syar’i. Allah Swt. berfirman:
??????????? ????????? ????????? ???? ????????? ???????? ???? ????????? ??????? ?????????? ???????????? ?????? ???????????? ??????????
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi al-Kitab, niscaya mereka akan mengem-balikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman.” (QS. Ali Imran [3]: 100)
Malah, denger-denger banyak rohaniawan Nasrani yang juga melarang umat Kristiani merayakan V-Day. Nah, kalo yang non-muslim aja ngelarang, masak iya remaja muslim justru merayakannya. Iya nggak sih?
Bukan sebatang coklat
Guyz, lagian kalo dipikir, sempit banget kalo cinta itu kudu diekspresikan hanya pada hari tertentu, katakanlah pas V-Day. Berarti selama 364 hari dalam setahun kemana aja tuh cinta berlari? Bukannya cinta itu kudu tumbuh dan berkembang setiap hari? Kapan pun, seorang remaja muslim kan kudu menebar cinta dan kasih sayang pada sesama.
Yup, Islam itu agama yang ngajak umatnya untuk love and care pada sesama. Sabda Nabi saw.:“Orang yang berbelas kasih akan dikasihi oleh Allah Yang Maha Pengasih, maka kasihilah penduduk bumi niscaya engkau akan dikasihi oleh penduduk langit.” (HR Abu Daud)
Jangan lupa, Allah Swt. itu kan zat yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Bukan dewa yang haus darah. Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan sebuah hadits yang indah: “Allah menciptakan kasih sayang dalam seratus bagian, kemudian menetapkan 99 bagian di sisi-Nya dan menurunkan satu bagian ke bumi, dari satu bagian inilah semua makhluk saling mengasihi hingga seekor kuda mengangkat kaki dari anaknya karena khawatir menginjaknya.”
Tuh, berkat cinta dan kasih sayang sampai-sampai induk hewan pun nggak meng-injak anaknya.So, pendek banget kalo cinta cuma diekspresikan dalam sebatang coklat, atau kartu cinta, apalagi boneka Teddy Bear.
Malah seringkali terjadi kasih sayang yang nggak pas. Contohnya begini, ada remaja yang bisa menyatakan cinta pada kekasihnya, tapi nggak pernah bilang sayang sama ortu. Bisa ngasih coklat pada doinya, tapi nggak pernah ngasih sesuatu yang istimewa untuk bundanya. Siap anter-jemput kekasih setiap saat (persis tukang ojek), tapi pasang muka bete kalo disuruh nemenin ibu ke pasar. Dan ada yang mau aja nyium or dicium pacarnya, tapi males nyium tangan ibu en bapaknya, juga males nyium sajadah (baca: sholat).
Bro en sis, jangan berani bilang cinta en kasih sayang sebelum kamu-kamu bener-bener cinta pada Allah, RasulNya dan ortu. Pasalnya, tiga perkara itu yang kudu dicintai bener-bener sebelum orang lain. Tentang cinta pada ortu pernah ditanyakan oleh seseorang pada Rasulullah saw.: “Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang lebih berhak aku layani dengan baik?” Rasulullah saw. menjawab, “Ibumu” (Rasulullah saw. mengulangnya tiga kali) lalu menjawab “kemudian ayahmu.” (HR Bukhari)
Nah, kagak pantes ngaku cinta pada doi tapi ibu sendiri di-bete-in dan dibikin juthek. Kuwalat, lho!
Juga bukan true love kalo cinta itu kudu ngelabrak yang diharamkan Allah. Yoi, kagak pantes kita menomorsekiankan cinta pada Allah Swt., dan menomorsatukan cinta pada gebetan (pacar). Pasalnya, Allah udah ngasih apa aja buat kita. Dan cinta Allah pada kita semua adalah sejati, tapi kalo cinta sesama manusia nggak ada jaminan bakal setia di dunia apalagi di akhirat. Kalimat hikmah mengungkapkan: “Cintailah kekasihmu sewajarnya karena bisa jadi kelak ia menjadi musuhmu, dan bencilah musuhmu sewajarnya, karena bisa jadi kelak ia menjadi kekasihmu.”
En buat kamu-kamu yang nerima coklat yang katanya tanda kasih sayang, jangan kegeeran. Berarti dirimu dan cintamu hanya terukur dengan sebatang coklat, atau selembar kartu cinta, atau mungkin kamu dianggap serupa dengan boneka Teddy Bear (keciaan…!).
Guyz, cinta itu lebih luas dari sebatang coklat, lebih indah dari selembar kartu Valentine, apalagi disamakan dengan boneka. Cinta itu kudu dibarengi dengan pengorbanan, dan pengorbanan yang paling utama adalah tunduk pada perintah Allah dan menjauhi laranganNya. Orang yang berani tunduk pada Allah Ta’ala berarti dia bakal siap berkasih sayang dengan sepenuh hati dan pastinya bertanggung jawab.
Tapi orang yang nggak mau cinta pada Allah Swt., nggak ada jaminan tuh orang bakal bertanggung jawab. Lha, Allah aja udah dia khianati apalagi kekasihnya? Tul, nggak? Apalagi sewaktu pacaran udah minta macem-macem; peluk, cium, eh minta hubungan layaknya suami-istri lagi. Wah, tendang aja kalo ada cowok or cewek yang kayak begitu.
So, jangan blinded by love deh. Buta karena cinta. Ati-ati en waspada, Bro!
Penjajahan Barat dan Kapitalisme
Disadari atau tidak, aneka selebrasi V-Day yang marak pada tanggal 14 Febuari lalu, sebenarnya adalah produk penjajahan Barat dan Kapitalisme. Barat bukan aja berhasil ngejajah umat muslim secara politik dan ekonomi, tapi juga secara budaya. Buktinya, apa yang lagi tren di Barat selalu di-copy en di-paste sama anak-anak muslim. Termasuk V-Day ini, padahal banyak yang tidak tahu akar sejarahnya dan juga hukumnya dalam pandangan Islam. Malah, di beberapa kota di tanah air, mulai disemarakkan juga pesta Halloween oleh kalangan muda.
Efek yang lebih parah dari penjajahan budaya ini adalah rusaknya moral bahkan akidah umat Islam. Di kalangan muda, pacaran udah dianggap ?rukun’-nya jadi anak muda. Bukan sekadar pacaran, tapi aktivitas dalam pacaran yang mendekati zina juga udah dianggap lumrah. “Namanya juga anak muda,” geto kata mereka.
Kapitalisme Barat juga menyusupkan penjajahan ekonominya lewat budaya. Para pengusaha diuntungkan berat lho dengan adanya V-Day. Aneka produk yang terkait dengan V-Day laris manis; coklat, kartu ucapan, boneka-boneka, sampai hotel-hotel. Jadi sebetulnya siapa yang diuntungkan? Pastinya para pengusaha.
Hal yang sama juga terjadi dalam perayaan Natal, di mana banyak rohaniawan Nasrani yang menyayangkan pudarnya semangat Natal karena dikalahkan dengan komersialisme. Gimana nggak, berfoto bareng Sinterklas aja kudu bayar! Ternyata dalam V-Day pun terjadi hal yang sama. Para pengusaha yang berotak kapitalis mengeruk keuntungan dari perayaan V-Day, termasuk para pengusaha hiburan yang menebarkan acara-acara “berkasih sayang”, juga para sineas yang bikin aneka film romantis di hari Valentine. Jadi intinya adalah duit bukan cinta, Bro!
Bro en sis, udah waktunya deh buka perasaan en pikiran, bahwa ada agenda terselubung yang berbahaya di balik selebrasi V-Day. Bahwa hari berkasih sayang udah dimanipulasi sedemikian canggihnya oleh kaum imperialis untuk memperdaya anak-anak muslim nan lugu (tapi bukan lutung gunung, ya?). Para remaja en pemuda muslim yang awam dari agamanya, terus dimanjakan dengan perayaan-perayaan seperti ini.
Bukan sekadar keyakinan, tapi moralnya juga ikut dibombardir oleh budaya liberal Barat, yakni pergaulan bebas. Kasih sayang yang sebenarnya karunia Allah dinodai dengan aktivitas pacaran sampai hubungan bebas yang kebablasan. Di negara-negara Barat, selebrasi V-Day emang nggak lepas dari seks pranikah. Maka di Inggris, pekan Valentine dijadikan bagian dari kampanye penggunaan alat kontrasepsi; kondom. Karena begitu tingginya aktivitas seks pranikah (baca: zina) pada saat itu. Tapi supaya tetep terkesan romantis, di’bungkus’lah oleh coklat dan setangkai mawar. Benarlah firman Allah Ta’ala yang udah ditulis sebelumnya di artikel ini (baca: buka di halaman sebelumnya ya).
So guyz, nyadar dong, bahwa kita tuh udah kelamaan dijajah oleh musuh-musuh Islam. Benteng kita udah dijebol luar dan dalem. Saatnya bangkit melawan penjajahan budaya Barat. Ngaji deh yang semangat. Pelajari Islam dengan seksama, yakini bahwa Islam itu sistem kehidupan yang benar, ideologi yang keren dan nggak ada yang sekeren Islam. Buktikan kalo ada yang lain. Sebab, kata Nabi saw.: “Islam itu tinggi dan tak ada yang setinggi Islam.”
Apa yang dikerjakan oleh banyak orang belum tentu kebenaran. Karena kebenaran tidak ditampakkan oleh banyaknya pengikut, tapi sumber kedatangannya. Meski sekarang orang yang menentang V-Day dan memper-juangkan syariat Islam nggak sebanyak kalangan pro Barat, tapi kebenaran itu ada pada mereka. Karena kebenaran itu datang dari Allah (al-Quran) dan RasulNya (as-Sunnah). Kalo nggak percaya pada Allah Swt. dan RasulNya, lalu percaya pada siapa lagi, dong? Sungguh terlalu!
SALAM DAHSYAT DAN LUAR BIASA!
(WAHYUDISMT)