Pidato
yang baik harus didahului dengan persiapan
yang
matang.Untuk menyusun gagasan-gagasan
ataupun
membangun suatu pidato, tidaklah ada
dalil-dalil
ataupun aturan–aturan umum. Cara
persiapan
dapat bermacam-macam, tetapi yang
pasti
ialah the greater the speaker, the more
careful
has been his preparation.
Napoleon
pernah berkata : “ Perang merupakan
suatu
ilmu pengetahuan tersendiri yang tidak akan
bisa
berhasil kalau tidak dipikirkan serta
direncanakan
lebih dulu.” Dan ini sama dengan
seni
berpidato. Pidato adalah tidak ada bedanya
dengan
perjalanan. Untuk ini jalannya haruslah
dirintis
lebih dahulu. Tanpa rintisan akan sukarlah
perjalanan
tersebut. Seorang pembicara yang tidak
mempunyai
titik tolak berangkat dari suatu tempat,
tidak
akan bisa sampai kemana-mana. Dr. Conwell
di
dalam membangun pidato-pidatonya adalah
sebagai
berikut :
1.
Berusahalah agar para pendengar anda
menjadi
asyik dan bangkitkanlah
perasaan
percaya kepada para pendengar.
2.
Menyebutkan fakta-faktanya
3.
Membangun argumen-argumennya
4.
Membangkitkan daya untuk bertindak,
daya
untuk berbuat
Mungkin
juga anda bisa menggunakan skema
berikut
:
1.
Tumpahkanlah perhatian anda terhadap
sesuatu
yang bisa diperbaiki.
2.
Menunjukkan dengan cara bagaimana
untuk
bisa mengatasi kekurangan itu.
3.
Menganjurkan agar bertindak serta
berbuat.
Sebelum
pidato, kita harus mengetahui lebih
dahulu
apa yang akan kita sampaikan dan tingkah
laku
apa yang diharapkan dari khalayak kita.
Singkatnya,
kita memerlukan topik (pokok
bahasan)
dan tujuan. Antara keduanya ada
hubungan
yang erat. Seringkali anda menjadi
bingung
ketika harus mencari topik yang baik,
seakan
–akan dunia ini kekeringan bahan
pembicaraan,
seakan-akan anda tidak mempunyai
keahlian
apa-apa. Untuk membantu Anda
menemukan
topik. Ada beberapa sumber-sumber
topik
sebagai berikut :
1.
Pengalaman Pribadi
2.
Hobby dan ketrampilan
3.
Pengalaman pekerjaan atau profesi
4.
Pelajaran sekolah atau kuliah
5.
Pendapat pribadi
6.
Peristiwa hangat dan pembicaraan
publik
7.
Masalah abadi; Agama, pendidikan,
persoalan
masyarakat, dan problem
pribadi
8.
Kilasan biografi orang-orang terkenal.
9.
Kejadian khusus
10.
Minat khalayak
Begitulah
dari sumber topik di atas , Anda dapat
menemukan
pokok pembicaraan yang sesuai
dengan
latar belakang pengetahuan Anda.
Bagaimana
kriteria topik yang baik ?
Untuk
menemukan topik yang baik dipergunakan
ukuran
yang berikut ini:
1.
Topik harus sesuai dengan latar belakang
pengetahuan
Anda.
2.
Topik harus menarik minat Anda.
3.
Topik harus menarik minat pendengar.
4.
Topik harus sesuai dengan pengetahuan
pendengar.
5.
Topik harus terang ruang-lingkup dan
pembatasannya.
6.
Topik harus sesuai dengan waktu dan
situasi.
7.
Topik harus ditunjang dengan bahan yang
lain.
Tujuan
umum pidato biasanya dirumuskan dalam
tiga
hal : memberitahukan( informatif),
mempengaruhi
(persuasif), dan menghibur
(rekreatif).
Dalam kenyataannya , tidak ada pidato
yang
semata-mata informatif, melulu persuasif atau
murni
rekreatif. Pidato informatif ditujukan untuk
menambah
pengetahuan pendengar. Komunikasi
diharapkan
memperoleh penjelasan, menaruh
minat
dan memiliki pengertian tentang persoalan
yang
dibicarakan. Misalnya, guru atau dosen
bertugas
menyampaikan pidato informatif. Pidato
Persuasif
ditujukan agar orang mempercayai
sesuatu,
melakukannnya atau terbakar semangat
dan
antusiasmenya. Keyakinan, tindakan dan
semangat
adalah bentuk reaksi yang diharapkan.
Pidato
paling sukar dan paling cepat diketahui
hasilnya
adalah pidato rekreatif ( untuk menghibur
).
Perhatian, kesenangan, dan humor adalah reaksi
pendengar
yang diharapkan di sini. Bahasanya
bersifat
enteng, segar dan mudah di cerna. Untuk
menyampaikan
pidato rekreatif, orang bukan saja
memerlukan
akting yang menawan, tetapi juga
kecerdasan
untuk membangkitkan tertawa.
Diperlukan
otak yang baik untuk membuat humor
yang
baik. Berpidato berarti mengunakan bahasa
lisan,
dalam ilmu retorika harus memenuhi tiga
kriteria
yaitu; Kata-kata yang digunakan harus
jelas,
tepat, dan menarik. Kata-kata harus jelas
ini
berarti bahwa kata-kata yang dipilih tidak boleh
menimbulkan
arti ganda ( ambigues), tetap dapat
mengungkapkan
gagasan secara cermat. Untuk
mencapai
kejelasan seperti itu, hal-hal berikut
harus
diperhatikan :
1.
Gunakan istilah yang spesifik (tertentu)
2.
Gunakan kata-kata yang sederhana.
3.
Hindari istilah-istilah teknis
4.
Berhemat dalam penggunaan kata-kata.
5.
Gunakan perulangan atau pernyataan
kembali
gagasan yang sama dengan kata
yang
berbeda.
Berikutnya
kata-kata harus tepat, ini berarti katakata
yang
digunakan harus sesuai dengan
kepribadian
komunikator, jenis pesan, keadaan
khalayak,
dan situasi komunikasi. Untuk
memperoleh
ketepatan kata- prinsip-prinsip berikut
ini
selalu harus diperhatikan.
1. Hindari kata-kata klise, kata yang terlalu
sering dipergunakan atau tidak sesuai lagi
dengan perkembangan jaman.
2. Gunakan bahasa pasaran secara berhatihati.
3. Hati-hati dalam penggunaan kata-kata
pungut, kata-kata asing sebaiknya
dihindari, kalau tidak ditemukan istilah
indonesianya. Seringkali kata-kata asing
itu hanya dapat dipahami dalam
lingkungan terbatas.
4. Hindari kata-kata vulgarisme dan katakata
yang tidak sopan.
5. Jangan menggunakan penjulukan dan
jangan menggunakan eufemisme yang
berlebih-lebihan.
Selain harus jelas dan pantas, kata-kata juga harus
menimbulkan kesan yang kuat, hidup dan merebut
perhatian. Beberapa petunjuk di bawah ini .
1. Pilihlah kata-kata yang menyentuh
langsung diri khalayak, bahasa lisan
sebaiknya bergaya percakapan, langsung
dan komunikatif. Kata-katanya
menyangkut pengalaman dan menyentuh
kepentingan mereka
2.
Gunakan kata berona, kata yang dapat
melukiskan
sikap dan perasaan, atau
keadaan.
3.
Gunakan bahasa yang figuratif, bahasa
yang
dibentuk begitu rupa sehingga
menimbulkan
kesan yang indah. Untuk itu
biasanya
digunakan gaya bahasa.
4.
Gunakan kata-kata tindak ( action words )
Seandainya
keadaan memungkinkan, maka
rekamlah
pidato anda dengan menggunakan tape
recorder,
kemudian dengarkanlah. Seandainya anda
telah
memikirkan serta membuat susunan atas
pidato
anda, maka sewaktu anda sedang berjalanjalan
di
tempat yang sepi dan tak ada orang lain.
Latihlah
pidato anda tersebut. Cobalah menyendiri
serta
berlatihlah dan ucapkanlah pidato tersebut
dari
permulaan hingga akhir dengan bersemangat
dan
dengan kesungguhan hati. Cobalah dengan
gerak-gerik
bila di mana diperlukan dan juga
dengan
semangat yang berapi-api, seakan-akan
anda
sudah berhadapan dengan audiens anda.
PROGRAM-PROGRAM
SMT
·
SUKSES UAN
·
TRAINING
RAMADHAN BERKAH
·
MOTIVASI HIDUP
·
PEMBANGKIT
SPIRITUAL
·
PUBLIC SPEAKING
·
LEADERSHIP
·
OUT BOND CERIA
·
CHARACTER
BUILDING
Untuk
mengundang dalam berbagai training kami bisa menghubungi kami
Email :yudi.wah48@yahoo.com
Hp :081
946 548 000
Fanpage
:SMT (Spiritual Motivation Training)
Blog :wahyudismt.blogspot.com